Rangkuman Kajian

GHIBAH ITU APA ?

“Apabila itu sebuah fakta, maka itulah Ghibah. Dan apabila itu adalah sebuah dusta, maka itulah fitnah”

Asslammualaikum..
Kali ini saya akan sharing hasil rangkuman kajian saya tentang Ghibah.

Kajian dengan judul “Ghibah Apa Itu ?” yang diselenggarakan oleh Majelis Ta’klim Al-Hikmah Jakarta, ASIA (Alumni Sekolah Islam Al-Azhar) dengan Narasumber Ust.Nuzul Dzikri.

Semoga bermanfaat.
Bismillah

Sekitar 15 Abad yang lalu, dalam hadist riwayat Muslim dikisahkan bahwa, Suatu hari Rasulullah sallallahu alaihi wasalam bertanya kepada para sahabatnya, “Taukah kalian apa itu ghibah ?.” Maka para sahabat menjawab : “Allah dan Rasulnya lebih paham.” Kemudian Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasalam menjawab sendiri pertanyaannya : “Ghibah adalah engkau membicarakan saudaramu dengan sebuah pembicaraan, jika saudaramu mendengar, dia tidak suka.
Kemudian setelah Rasulullah menjelaskan, ada sahabat yang mengejar Rasulullah dengan sebuah pertanyaan :”Ya Rasulullah, bagaimana jika yang aku bicarakan itu fakta ?”. Lalu Rasulullah menjawab : “Kalau yang baru saja anda bicarakan itu adalah fakta, maka anda baru saja menghibahinya. Dan apabila yang anda sampaikan itu bukan fakta, maka anda baru saja memfitnahnya.”

Dosa Ghibah

[1] Dalam Surat An-Nur : 15 Allah menjelaskan bahwa Ghibah adalah dosa yang sangat besar, namun sering tidak kita sadari.
“Kalian menganggapnya kecil (menganggap remeh) padahal dosa ini di hadapan Allah sangat besar.”

Ibnul Qayim pernah mengatakanbahwa : “Banyak orang, ketika bermaksiat dengan matanya dia merasa bersalah. Ketika meminum Khamr dia merasa bersalah. Namun ketika dia memainka lisannya seperti menghibah, dia tenag-tenang saja.”

Imam Al-Kurtubi menegaskan bahwa : ” Ghibah adalah dosa besar dan tidak ada perbedaan di tengah-tengah para ulama.”

[2] Ghibah, hukumannya sama seperti memakan bangkai saudara kita.

Dalam Surat Al-Hujurat : 12 Allah berfirma : ” Wahai orang-orang yang beriman jauhilah banyak-banyak berprasangka karena sebagian prasangka adalah dosa. Dan janganlah kalian memata-matai orang dan janganlah kalian saling menghibahi. Sukakah salah seorang dari kalian memakan bangkai saudaranya ? Pastilah ia merasa jijik. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah adalah zat yang maha menerima taubat dan maha penyayang.”

Suatu hari, Amr bin As bersama dengan sahabatnya pernah melintasi seekor bangkai bigaul (sejenis keledai). Lalu Amr bin As mengatakan : “Apabila ada orang yang memakan bangkai ini sampai dia kenyang (memenuhi seluruh perutnya) itu lebih baik daripada dia makan bangkai saudaranya.

Dalam sebuah hadist yang dihasankan oleh Ibnu Hajr dalam kitab Fathul Bari, Rasulullah bersabda, ” Barangsiapa yang menghibahi saudaranya di dunia maka Allah akan dekatkan sebuah bangkai manusia di hadapannya lalu Allah perintahkan kepadanya untuk memakan bangkai tersebut sampai dia merasa mual mau muntah dan berusaha memuntahkan bangkai tersebut. Tetapi Allah menyuruhnya untuk menelannya hingga akhirnya ia berteriak histeris.”

[3] Ghibah akan membuat aib-aib kita terbongkar di hari kiamat kelak.
Dalam hadist Sahih riwayat Abu Daud, Rasulullah Sallallahualaihi Wasalam pernah bersabda, ” Wahai orang-orang yang baru bisa mengklaim iman di lisannya, dan iman itu belum masuk kedalam hatinya. Jangan sekali-kali menghibahi umat islam dan jangan kalian cari-cari kesalahan mereka. Dan barangsiapa yang suka mencari kesalahan-kesalahan orang. Maka Allah akan cari kesalahannya di hari kiamat kelak.”

Dalam surat Al-An’am : 59 Allah berfirman : ” Dan disisi Allah kunci-kunci hal yang ghaib. Dan tidak ada yang mengetahui kecuali Allah. Allah mengetahui seluruh kejadian yang ada di daratan dan lautan. Dan tidaklah setiap daun yang jatuh maka Allah tahu…”

[4] Dosa Ghibah adalah dosa riba yang paling parah.
Dalam hadist riwayat Imam Thabrani, Rasulullah Sallallahualaihi Wasalam bersada, ” Riba memiliki 72 tingkatan (pintu) dan dosa riba yang paling ringan adalah seorang ibu berzina dengan anaknya. Dan riba yang paling parah adalah menghibah seorang muslim.”

Wallahu’alam bisauwab

Rangkuman Kajian

SANG PEMIMPI

Hai guys …
I just wanna share my note after  I listening this Soundcloud

Sang Pemimpi
by : Ustadz Nuzul Dzikri -Hafizahullah-

Bismillah

Hadist ke 10
Dari Abudullah bin Masud, beliau menuturkan :
“Nabi -salallahu alaihiwasalam- pernah membuat garis persegi empat.
Lalu beliau menarik garis lurus ditengah-tengah bangun ruang tersebut hingga keluar dari bangun ruang ruang persegi empat itu.
Lalu beliau membuat lagi beberapa garis-garis pendek yang berada di tengah-tengah bangun ruang itu (persegi empat).
Lalu beliau, Rasulullah -salallahu alaihiwasalam- mengatakan :
” Ini adalah manusia, dan persegi empat itu adalah ajalnya, dan yang keluar itu adalah impiannya. Dan garis-garis pendek itu adalah kendala, musibah dan masalah-masalah hidupnya.”.”

Dari gambar tersebut, Rasulullah -salallahu alaihiwasalam- ingin menjelaskan kepada kita tentang tiga hal :

1. Gambar persegi empat : diibaratkan sebagai kematian (Al-Maut).
Manusia tidak akan bisa keluar dari kematiannya.
Hidupnya selalu dikelilingi oleh kematian.
“Setiap yang bernyawa pasti akan mati.”

2. Garis panjang yang melewati persegi empat : diibaratkan sebagai impian.
Setiap manusia memiliki impian, angan-angan, cita-cita, harapan, keinginan dan
dipastikan, impian kita lebih panjang dari pada umur yang kita miliki.
Maka tidak setiap impian kita tercipta/terwujud di dunia.

3. Garis-garis pendek : diibaratkan sebagai masalah hidup.
Isi dari dunia adalah masalah-masalah sampai kita berhadapan dengan masalah
terbesar kita, yaitu kematian.
Rasulullah -salallahu alaihiwasalam- bersabda :
” Tidaklah seseorang mendapati masalah yang pertama kecuali dia akan bertemu masalah yang kedua dan tidaklah dia berhasil melewati masalah yang kedua kecuali dia akan bertemu masalah yang ketiga dan itu adalah siklus hidupnya.”
HR.Bukhari dalam kitab Shahih-nya.

Itulah masalah hidupnya, jika ia bebas atau terhindar dari sebuah rintangan, maka ia akan masuk ke rintangan lain yang akan menggigitnya. Dan apabila ia terhindar dari gigitan tersebut maka ia akan berhadapan dengan masalah yang ketiga, yang akan menerkamnya. Begitu seterusnya samapai ia bertemu kematian.

Hikmah dibalik gambar tersebut (Hadist ke-10) :

1. Setiap kita adalah sang pemimpi, memiliki impian, cita-cita, angan, harapan.
Dan setiap pemimpi pasti akan kecewa karena tidak detiap impiannya terlaksana di dunia. Karena itu buatlah skala prioritas.
Pastikan, impian apa saja yang harus terwujud dengan sisa umur kita yang sangat
terbatas. Maka pastikan, jangan sampai impian yang tidak terwujud itu adalah nikmat kubur, naungan di hari kiamat, kemudahan hisab, mendapatkan surga firdaus dll.

Rasulullah -salallahu alaihiwasalam- bersabda :
“Barangsiapa yang dihisab oleh Allah, maka dia akan menderita.”
Pada saat dihisab, seluruh aib manusia akan dibuka oleh Allah dihadapan seluruh manusia yang pernah ada.

Rasulullah -salallahu alaihiwasalam- bersabda :
“Gairah manusia senantiasa muda pada dua hal.
Dalam masalah cinta kepada dunia dan impian yang panjang.”

Hikmah musibah adalah agar manusia tidak terlalu mencita-citakan dunia, karena kita sering dikecewakan oleh dunia. Agar kita tak terlalu berharap terhadap dunia. Karena dunia itu fana, dunia itu rendah, dunia itu sementara tetapi dunia memiliki daya magnet yang kuat.
Sadarlah tempat kita bukan di dunia ini, dan kita beralih dari dunia yang senantiasa mengecewakan kita kepada dzat yang tidak pernah mengingkari janji-janjinya. Kepada dzat yang berkata : “Mintalah kepadaku niscaya akan aku kabulkan.” Kepada Dzat yang berkata : “Aku ini tergantung keyakinan hambaku kepadaku, kalau baik maka baik, kalau buruk maka buruk.”

 

-masih belum selesai-